Senin, 14 Desember 2009

Shalawat bikin aku nggak kena razia

Tahun 1998, aku mulai tugas di Palembang. Sepeda motor, satu-satunya kendaraan yang aku miliki aku kirim aja ke Palembang. Surat motor hanya kopian, karena aku pengin mutasikan motorku, tapi aku sampai hari itu berkas dari Klaten belum datang.
Aku berusaha terus mengamalkan bacaan shalawat setiap dalam perjalanan. Suatu hari aku harus pulang tengah malam karena pekerjaan. Dalam perjalanan ada razia kendaraan. Akupun distop, dan ditanya surat-surat. SIM-ku Bandung, STNK-ku Klaten (kopian lagi tanpa cap apapun), KTP-ku Palembang. Alhamdulillah aku hanya disuruh melanjutkan perjalanan saja.
Yang kedua, saat aku bersama istriku jalan-jalan pakai motor bersama anakku. Pas ada razia kendaraan, kebetulan anakku tidur pulas dalam pangkuan istri. Saat distop, pak Polisi tidak nanya surat-surat, atau nanya istri koq gak pakai helm. Pertanyaan polisi "anaknya sakit Pak?". Aku jawab sekenanya "Ya..." ehh ternyata aku disuruh melanjutkan perjalanan.
Yang ketiga, waktu itu lagi musim razia kendaraan. Di tempat razia aku distop oleh polisi yang paling depan..... dan disuruh melanjutkan perjalanan oleh polisi dibelakangnya tanpa ditanya apapun.
Alhamdulillah ternyata bacaan shalawat bikin perjalanan lancar.

Tidak ada komentar: