Sabtu, 01 Juni 2013

Lulus .............

Alhamdulillah, hari ini sesuai pengumuman hasil ujian nasional, anakku KARTIKA INTAN HAPSARI telah dinyatakan lulus dari SMP Negeri 18 Palembang. Seminggu lagi Insya Allah adiknya BRILIAN ANING PALUPI juga akan dinyatakan lulus dari SD Negeri 06 Palembang. Sedangkan si kecil BRAINARDI PANDU TYASSETO sudah pasti lulus dari TK ANANDA Palembang.

Doa selanjutnya, semoga INTAN bisa masuk ke sekolah yang diinginkannya, LILY juga bisa masuk ke SMP Negeri 18 meneruskan mbaknya, dan ENDU alhamdulillah sudah tercatat di SDIT Bina Ilmi Palembang.

Ya Allah, beri mereka kemudahan dalam belajar, bukakan pintu hati dan pemikirannya ya Allah, tanamkan pemahaman ilmu yang bermanfaat agar bisa menjalani kehidupan dengan mudah. Aamiin.

Sabtu, 12 Januari 2013

Liburan Sakit


Akhir tahun 2012 aku, istri dan anak-anakku memutuskan untuk menikmati liburan ke kampung halaman di Prambanan setelah empat tahun gak bisa melihat candi sewu dari dekat. Sekeluarga berangkat dengan semangat, menumpang bus. Bahkan si Endu gak bisa diam walaupun tengah malam dan di dalam bus yang sedang melaju. Dia ceriwis menanyakan apapun yang dilihatnya, bergantungan, berlompatan dari kursi ke kursi, gak tahu kalau aku dan istriku sudah kecapekan karena perjalanan yang panjang menempuh jarak jauh dengan waktu tempuh yang hampir dua hari dua malam.

Sabtu tanggal 22 Desember 2012 waktu adzan subuh berkumandang kami sampai di depan rumah di Prambanan, ketemu simbok yang sudah lama menahan kangen. Ngobrol ngalor ngidul sambil ngopi sampai ketemu sarapan bubur gurih yang sudah aku idamkan sejak dari palembang. Hmm... nikmat rasanya.

Hari Senin, 24 Desember jam 01.00 dini hari aku merasakan ada yang mengganjal di pinggang kiriku, seperti ada balok terselip di pinggang, sakit, pegel, serba salah, semua posisi salah, telentang, miring, tengkurap, nungging, tegak gak ada yang bisa mengurangi rasa sakit. Aku putuskan untuk periksa ke UGD Rumah Sakit Islam Yogyakarta. Cek lab urine normal, USG ginjal dan saluran kemih normal. Dokter menyarankan untuk periksa lanjutan dengan pemeriksaan IVP yang aku gak ngerti. Akhirnya aku mencoba mengikuti saran adikku yang mengatakan bahwa penyakit ini bukan medis, tetapi gaib. Banyak saudara-saudara yang membantu pengobatanku. Om Bagyo, Pak No, Pakde Karjo, Guntur, Andang, mBah Njangkang, Mbah Muh Kringinan, Noko dan masih banyak yang coba bantu. Banyak cara, mulai dari mengalirkan tenaga dalam, doa, ramuan borehan dari rumput-rumputan sampai sedot yang mengeluarkan 4 batang jarum jahit dari pinggangku. Aku gak ngerti gimana mereka beerja, yang penting aku mau sembuh. Semua saran aku turuti dari makan pisang, lapis legit, jadah, salak dan minum air kelapa hijau (obatnya enak semua jadi yo pasti gak nolak toh).

Alhmadulillah, menjelang tahun baru 2013, rasa sakit itu gak datang lagi sampai saat ini. Aku gak tahu mana yang mujarab dari semua usaha pengobatan itu. Yang jelas aku ucapkan terima kasih kepada semua saudaraku yang telah berusaha membantuku sembuh. Kepada istri dan anak-anakku aku mohon maaf, karena waktu yang seharusnya untuk liburan ternyata gak bisa kemana-mana. Gak bisa nganter jalan-jalan walaupun sekedar ke pelataran Candi, gak sempet kuliner menikmati gudeg Yu Jum, mi godog mbah gombloh, dawet ringin atau proliman, soto sholeh, ikan bakar di pantai depok, jadah tempe dan sate kelinci kaliurang, sate goreng dan tengkleng, sego gudangan dan jenang parem. Semoga kesempatan berikutnya kita bener-bener bisa liburan. Terima kasih buat Paklik Wawan yang menyempatkan waktu yang sempit untuk muter-muter melihat pantai dan merapi, walaupun gak puas karena waktu yang mepet.

Kamis, 15 November 2012

Tahun Baru 1434 H

Hari ini, Kamis 15 Nopember 2012 adalah tahun baru 1434 H. Berarti pergantian tahun aku lewati tanpa perenungan. Aku lewati dengan istirahat total, karena serangan vertigo yang menghilangkan sebagian keseimbanganku.

Alhamdulillah, akhir tahun kemarin aku diberikan anugrah berupa permasalahan anakku. Masalah anakku telah menggiringku untuk melakukan introspeksi. Dosa-dosa aku adukan kepada Allah swt, semoga bisa diampuni. Banyak doa-doa aku panjatkan semoga diijabahi. Banyak nasehat yang sudah aku jalani, Banyak cara aku telah berusaha. Tapi semua berada dalam kuasaMU ya Allah. Terima kasih anakku, masalahmu menggiringku menuju kepasrahanku pada Allah.

Dan hari ini, tepat di hari pertama tahun 1434 H, aku merasakan ada tanda-tanda baik. Anakku bangun subuh dan berinisiatif melakukan sholat subuh. Semoga ini pertanda baik dan terus bergerak meuju ke arah yang lebih baik. Alhamdulillah ya Allah engkau telah tanamkan hidayah dihatinya. Jaga hatinya, jaga jiwanya ya Allah agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang sia-sia, agar terhindar dari pergaulan yang membawa klemudlaratan. Bimbing dia ya Allah agar berjalan sesuai syariatmu, sesuai tuntunan sunah rasulMU. Kumpulkan dia ya Allah dalam pergaulan yang bisa mendekatkan diri kepadaMU. Amiin.

Selasa, 06 November 2012

Aku Bingung

Hari-hari berat aku lalui di minggu minggu terakhir ini. Aku gak tahu bagaimana aku berkomunikasi dengan anakku. Saat aku bicara dengan anakku, aku merasa tidak ada jarak, tidak ada sekat bahkan sering  juga dengan diselipin canda dan gurau. Tetapi aku merasa bahwa apapun yang kami jadikan komitmen tidak ada yang terealisasi.

Anakku Kartika Intan Hapsari saat ini memang lagi masa-masa puber. Tetapi mengapa aku tidak bisa menjadi teman curhatnya, padahal aku selama ini merasa memperlakukan dia juga sudah seperti teman, aku kasih kebebasan dengan batasan-batasan. Aku beri kebebasan dia untuk main dan bergaul dengan batasan sebelum maghrib harus sudah ada dirumah. Aku katakan bahwa boleh dia dekat dengan lawan jenis, tetapi jangan dijalanan, ketemuan di rumah saja, kalau mau jalan yang jelas tujuannya. Gak pernah aku tuntut dia menjadi juara, yang sering aku katakan adalah ”Gak apa-apa bodoh yang penting rajin”.

Aku bingung, istriku bingung dan kami dibuat semua kebingungan. Begitu sering aku merasa kehilangan anakku. Sering dia pergi, lewat maghrib, lewat jam 9, lewat jam 10 bahkan tidak jarang pulang pagi. Yang membuat aku bingung, saat dia pergi aku benar-benar kehilangan kontak, telepon gak dijawab bahkan sering hp dimatiin, sms gak dibalas, hubungi temen-temannya semua bilang tidak tahu.

Aku gak tahu apa yang salah dengan caraku berkomunikasi dengan dia. Ngobrol berdua dari hati ke hati sudah aku coba. Cara keras dengan hukuman bentakan dan pukulan sudah aku coba. Komitmen tertulis sudah aku lakukan. Komunikasi dengan canda tawa sering aku lakukan. Minta bantuan nasihat ustadz, rukyah, sampai konsultasi psikologi sudah. Mengajak ke komunitas yang positif sudah. Tapi kejadian terus ada. Pemberontakan? Anakku memberontak? Lalu apa yang menjadikan dia berontak? Apa yang dia inginkan? Sampai saat ini aku belum tahu jawabannya. Anakku bilang gak ada masalah. Nasihat psicholog sudah aku jalankan. Ustadz yang merukyah bilang gak ada gangguan. Aku hanya bisa bilang sama istri, bahwa kita pasrah saja pada Allah karena Allah yang punya hak memberi hidayah. Perbanyak istighfar dan sholat tobat karena mungkin kejadian ini akibat dari dosa yang kita lakukan. Robbana dzolamna anfusana wa inlamtaghfirlana watarhamna lanakunanna minal khosiriin.

Kepada anakku KARTIKA INTAN HAPSARI, maafkan ayah kalau gak bisa penuhi semua permintaan. Satu yang ayah minta ”Jangan tinggalkan sholat, dan doakan ayah dan ibu sesudah itu”.

Sabtu, 03 November 2012

Renungan


Aku belajar ...
bahwa tak selamanya hidup ini indah.
Kadang اَللّهُ membiarkanku melalui derita,
tapi aku tahu, DIA tak pernah meninggalkanku ...
Sebab itu aku belajar menikmati hidup dgn bersyukur .


Aku belajar ...
bahwa tak semua yg ku harapkan akan menjadi kenyataan.
Kadang اَللّهُ membelokan rencanaku,
tapi aku tahu bahwa itu lebih baik dari yg aku rencanakan.
Sebab itu aku belajar menerima dgn ikhlas dan sukacita.


Aku belajar ...
bahwa cobaan itu pasti datang dlm hidupku.
Aku tak mungkin berkata : "Tidak ... Ÿªª ALLAH",
karena aku tahu bahwa semua itu tak akan melampaui batas kekuatanku.
Sebab itu aku belajar menghadapinya dgn sabar ...


Aku belajar ...
bahwa tak ada kejadian yg harus disesali dan ditangisi,
karena semua Rancangan-NYA indah bagiku.
Maka dari itu aku belajar bersabar, bersyukur dan bersukacita dlm segala perkara.
Karena dgn bersyukur semua itu menyehatkan jiwaku dan menyegarkan hidupku.


Ketika kakimu sudah tak kuat berdiri "BERLUTUTLAH" untuk menegakkan Sholat.
Ketika hatimu sakit tak tertahan "MENANGISLAH" dgn dzikir.
Ketika hidup rasanya sudah tak mampu untuk dihadapi..."BER-DO'A-LAH"
"INGAT" disetiap masalah , اَللّهُ selalu setia bersama kita dan apa saja yg kau minta dlm do'a dgn penuh keyakinan, kau akan menerimanya.
DIA mendengar lebih dari yg kau katakan.
DIA menjawab lebih dari yg kau minta.
DIA memberi lebih dari yg kau inginkan (ABUNDANCE GIFTS)
Karena di belakangmu ada kekuatan yg tiada terhingga.
Di hadapanmu ada kemungkinan tanpa batas!
Disekitarmu ada kesempatan yg tiada akhir.
Lebih dari itu diatasmu ada اَللّهُ yg selalu menyertaimu.
RAHMAN dan RAHIM-NYA bak lingkaran yg tak berawal dan tak pernah berakhir,

Selasa, 14 September 2010

Lebaran 1431 H

Ngumpulin aneka ucapan lebaran dari temen-temen buat kenang-kenangan :





Jalan ke taman dengan sang pangeran
Idul fitri telah tiba, salah dan khilaf mohon dimaafkan


Putih melati indah berseri
Cermin hati di hari yang suci
SMS tersaji pengganti diri
Penyambung silaturahmi di hari yang fitri


Kecubung batu dari kalimantan
Cantik disanding dengan berlian
Berhubung besok hari lebaran
Salah dan khilaf mohon dimaafkan


Andai jemari tak sempat berjabat
Andai raga tak sempat bertatap
Kata ditulis pengganti diri
Mohon maaf lahir dan batin


Di tengah gema takbir
hati tertunduk penuh haru
Ijinkan untuk memohon maaf
dari lisan yang tak terjaga,
janji yang terabaikan,
tingkah laku yang tak berkenan,
serta hati yang berprasangka


Satu ucapan kadang membuat kesalahan
Satu perbuatan kadang mengakibatkan pertengkaran
Tapi satu kata maaf semoga menghapus segala dosa.
Perkataan paling berbobot adalah ALLAH
Lagu termerdu adalah ADZAN
Buku terbaik adalah AL-QUR'AN
Senam paling sehat adalah SHALAT
Kebersihan paling menyegarkan adalah WUDLU
Perjalanan terindah adalah HAJI
Khayalan paling mengesankan adalah INGAT AKAN DOSA
Diet paling sempurna adalah PUASA
Ramadan sudah di penghujung
Pertanda hari kemenangan akan tiba
Banyak tingkah & laku kita buat
Di hari & bulan baik ini kita saling bermaafan

Ada langkah membekas lara
Ada kata merangkai dusta
Ada sikap menoreh luka
Dibulan penuh ampunan ini
kami ucapkan mohon maaf lahir batin


Melati semerbak harum mewangi
Sebagai penghias di hari fitri
Ulurkan tangan silaturahmi
Selamat idul fitri


Bapak ibu ingkang minulya
Awit gesang puniko hanamung titah sawantah
mboten prayogi menawi wonten congkrah
Raos serik kedah katampik
Raos dendam kedah kabucal
Raos mangkel kedah kapunggel
Ingkang wonten hanamung raos tresno lan asih
Pramilo puniko kulo sak kulowargo
angaturaken sugeng riyadi
nyuwun sakgunging samodra pangaksami.


Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi
Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa
Hidup ini terasa indah jika ada maaf


Rinenggo suminaring surya wayah ratri
cinondro resik ing wardoyo
Angaturaken sugeng riyadi idul fitri
Sedoyo lepat nyuwun sak gunging pangaksomo

Sabtu, 20 Maret 2010

Bekal Hidup


Sering orang bertanya untuk apa kita hidup. Banyak orang bertanya bagaimana kita hidup. Padahal ibarat mobil yang dibuat pabrik, jelas tujuannya, buku petunjuk pengoperasiannya pun disediakan pula oleh si pembuatnya. Begitu pula kita manusia, telah jelas tujuan penciptaan kita, sudah jelas pula petunjuk menjalankannya.

Kita diciptakan untuk beribadah. Ini sesuai dengan firman Allah “Tidaklah AKU ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKU”. Petunjuknya jelas berupa Al Qur’an dan Hadits. Contohnya pun jelas yaitu Rasulullah SAW. “Sesungguhnya dalam diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik”. Sifat Rasulullah yang harus kita teladani adalah Sidiq (Jujur), Amanah (dapat dipercaya, bertanggung jawab), Tabligh (menyampaikan, mengajarkan) dan Fathonah (pintar, cerdas, tidak pernah berhenti untuk belajar).

Dalam surah Al Ashr, kita dapat 4 petunjuk agar hidup kita tenang, aman, bahagia, selamat dan terhindar dari ketakutan dan kekhawatiran. Pertama adalah beriman. Kita harus yakin akan ketentuan Allah dan menggantungkan segala sesuatunya hanya kepada Allah. Prinsip dalam melakukan sesuatu harus dengan DUIT. Do’a (selalu melibatkan Allah sejak awal), Usaha (karena ihtiar itu hukumnya wajib, Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu mau merubahnya dirinya sendiri), Istiqomah (tetap bersemangat, tidak mudah berputus asa dan selalu berprasangka baik atas ketentuan Allah) dan Tawakal (yakin akan ketentuan Allah dan menyerahkan segala hasil dari upaya kita pada ketentuan Allah).

Petunjuk kedua adalah kita harus beramal sholeh dan mengajak berbuat baik dengan mulai mengajak diri sendiri. Rasulullah pun mengajarkan shalat dengan mengerjakan shalat bukan memerintahkan. ”Shalatlah sebagaimana engkau melihat aku shalat” sabda Rasulullah. Selanjutnya adalah mengajak dan menyampaikann kebenaran. Jangan sampai membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar. Jika sudah banyak yang menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah berarti itu tanda kiamat sudah dekat. Kebenaran itu dari Allah dan kebenaran itu hanya satu.

Petunjuk selanjutnya adalah saling mengajak dalam kesabaran. Apapun kondisi kita, kaya, miskin, lapang, sempit, sehat, sakit, kita harus tetap istiqomah dan berprasangka baik akan ketentuan Allah. Kesabaran bukan hanya kepasrahan, tetapi tetap harus didahului dengan ihtiar yang sungguh-sungguh dan menyerahkan hasilnya pada ketentuan Allah. Jika merasa gagal, tidak menyalahkan Allah dan jika merasa berhasil tidak melupakan syukur kepada Allah. Allah memberi yang kita butuhkan, walaupun kadang tidak sesuai dengan yang kita inginkan. .... disarikan dari beberapa ceramah antara lain dari Ustadz Roja, dan khotbah jum’at H. Muazim Syair.

Senin, 14 Desember 2009

Sedekah berhadiah rumah

Sampai akhir tahun 2007, gak pernah kepikir dibenakku untuk punya rumah di Palembang. Aku masih pengin balik ke Jogja dan tinggal di sana. Jadi rumah yang aku pikirin adalah yang di Jogja. Padahal entah kapan aku bisa tinggal di sana. Kebetulan selama ini, aku juga dimanjakan oleh harga kontrakan rumah yang super murah dibanding harga pasaran. Dengan 4,5 juta per tahun, aku dapatkan kontrakan rumah yang besar, kalo dipasaran mungkin sekitar 15 juta per tahun.
Bulan Desember 2007, seminggu sebelum kontrakan habis, pemilik rumah datang dan mengatakan kontrakan tidak dapat diperpanjang lagi karena akan ditempati oleh anaknya yang telah kembali dari Jakarta. Wow.... persiapan duit hanya 5 juta ...... aku harus pergi ke luar kota selama seminggu, yang berarti sekembalinya dari luar kota harus sudah ada tempat baru .... Wow..... duitnya????
Istriku yang aku percaya untuk mencari tempat baru, ternyata tidak menemukan rumah kontrakan di dekat tempat tinggal kami. Istriku memang tidak mau pindah jauh karena merasa sudah menyatu dengan lingkungan masyarakat sekitar. Rumah yang dikontrakkan tidak ada, yang ada rumah di jual dengan harga 150 juta itupun dengan kondisi kita harus buat dapur sendiri, buat kamar mandi sendiri dan buat teras dulu sebelum bisa ditempati berarti butuh waktu dan butuh anggaran.
Alhamdulillah, sepulang dari luar kota aku temui pemilik rumah dan masih mengijinkan tinggal selama 2 bulan. Waktu dua bulan aku gunakan untuk cari pinjaman (ke bank sangat lancar dapat 100 juta dengan cicilan separoh gaji, ke Saudara dapat 10 Juta dan nutup asuransi dapat 15 juta). Total 125 juta jadi kurang 25 juta plus kurang biaya buat dapur, kamar mandi dan teras.
Alhamdulillah pemilik rumah yang mau aku beli mau menerima bayaran 110 juta dulu dan 40 juta dicicil (jadi mencicil juga ..... jatah dapur masih ada gak yach?). Nekat aja, aku bikin kamar mandi doang... rumah langsung aku tempati dengan resiko kalo hujan air masuk dan masak di tempat darurat.
Alhamdulillah, bulan kelima angsuran utang, gajiku naik dan menutup sepertiga cicilan. Dan semua proses ini kami rasakan lancar dan tidak mengganggu keseharian. Dapur masih ngebul, anak masih senang dan bisa main bahkan ditempat baru ini semakin banyak teman. Alhamdulillah. Ini pasti pertolongan Allah. Aku memang berusaha membiasakan diri untuk bersedekah walaupun tidak besar dan hanya melalui kotak amal yang lewat didepanku. Aku yang gak pernah berpikir punya rumah, dapat memiliki rumah disaat aku gak punya uang sama sekali. Alhamdulillah.

Shalawat bikin aku nggak kena razia

Tahun 1998, aku mulai tugas di Palembang. Sepeda motor, satu-satunya kendaraan yang aku miliki aku kirim aja ke Palembang. Surat motor hanya kopian, karena aku pengin mutasikan motorku, tapi aku sampai hari itu berkas dari Klaten belum datang.
Aku berusaha terus mengamalkan bacaan shalawat setiap dalam perjalanan. Suatu hari aku harus pulang tengah malam karena pekerjaan. Dalam perjalanan ada razia kendaraan. Akupun distop, dan ditanya surat-surat. SIM-ku Bandung, STNK-ku Klaten (kopian lagi tanpa cap apapun), KTP-ku Palembang. Alhamdulillah aku hanya disuruh melanjutkan perjalanan saja.
Yang kedua, saat aku bersama istriku jalan-jalan pakai motor bersama anakku. Pas ada razia kendaraan, kebetulan anakku tidur pulas dalam pangkuan istri. Saat distop, pak Polisi tidak nanya surat-surat, atau nanya istri koq gak pakai helm. Pertanyaan polisi "anaknya sakit Pak?". Aku jawab sekenanya "Ya..." ehh ternyata aku disuruh melanjutkan perjalanan.
Yang ketiga, waktu itu lagi musim razia kendaraan. Di tempat razia aku distop oleh polisi yang paling depan..... dan disuruh melanjutkan perjalanan oleh polisi dibelakangnya tanpa ditanya apapun.
Alhamdulillah ternyata bacaan shalawat bikin perjalanan lancar.

Shalawat bikin perjalanku lancar

Waktu itu sekitar tahun 1994, aku dapat tugas untuk mengikuti workshop di Magelang, tepatnya di daerah Taman Kyai Langgeng. Selama ini aku gak pernah tahu tentang kota magelang karena memang belum pernah masuk kota Magelang. Selama ini aku hanya selalu membaca shalawat setiap dalam perjalanan, baik di motor, di bus, dalam pesawat atau dimanapun jika dalam perjalanan.
Setelah mendarat di Jogja aku naik angkutan menuju terminal terban. Dari terban aku pengin naik taksi saja ke Magelang karena tidak tahu alamatnya. Tapi tukang becak menawari aku untuk mengantar sampai ke pemberhentian bis tujuan Magelang. Aku ngikut aja. Jadilah aku naik bus menuju Magelang dengan tetap membaca shalawat.
Peristiwa yang tidak aku mengerti dimulai dari dalam bus ini. Kondektur tidak mau aku bayar, padahal aku juga nggak kenal sama kondektur ini. Bahkan waktu turun dari bus, aku dicarikan angkot yang menuju ke Taman Kyai Langgeng. Lagi-lagi si sopir angkot pun tidak mau menerima bayaran dariku. Aku nggak kenal, karena baru kali itu aku menginjakkan kaki di Magelang. Lebih bingung lagi aku dicarikan ojek oleh sopir angkot menuju hotel tempat aku menginap. Lebih heran lagi si tukang ojekpun tidak mau aku bayar. Peristiwa itu sudah berlangsung 15 tahun yang lalu, namun sampai hari ini aku masih nggak ngerti kenapa pak kondektur, pak sopir angkot dan mas tukang ojek nggak mau terima bayaran dari aku. Padahal aku nggak kenal mereka. Tapi bagaimanapun, aku ucapkan terima kasih padamu ya Pak Sopir, Pak Kondektur dan Mas Tukang Ojek atas bantuannya. Semoga hal tersebut menambah nilai ibadah bapak dalam timbangan Allah SWT.