Selasa, 14 September 2010

Lebaran 1431 H

Ngumpulin aneka ucapan lebaran dari temen-temen buat kenang-kenangan :





Jalan ke taman dengan sang pangeran
Idul fitri telah tiba, salah dan khilaf mohon dimaafkan


Putih melati indah berseri
Cermin hati di hari yang suci
SMS tersaji pengganti diri
Penyambung silaturahmi di hari yang fitri


Kecubung batu dari kalimantan
Cantik disanding dengan berlian
Berhubung besok hari lebaran
Salah dan khilaf mohon dimaafkan


Andai jemari tak sempat berjabat
Andai raga tak sempat bertatap
Kata ditulis pengganti diri
Mohon maaf lahir dan batin


Di tengah gema takbir
hati tertunduk penuh haru
Ijinkan untuk memohon maaf
dari lisan yang tak terjaga,
janji yang terabaikan,
tingkah laku yang tak berkenan,
serta hati yang berprasangka


Satu ucapan kadang membuat kesalahan
Satu perbuatan kadang mengakibatkan pertengkaran
Tapi satu kata maaf semoga menghapus segala dosa.
Perkataan paling berbobot adalah ALLAH
Lagu termerdu adalah ADZAN
Buku terbaik adalah AL-QUR'AN
Senam paling sehat adalah SHALAT
Kebersihan paling menyegarkan adalah WUDLU
Perjalanan terindah adalah HAJI
Khayalan paling mengesankan adalah INGAT AKAN DOSA
Diet paling sempurna adalah PUASA
Ramadan sudah di penghujung
Pertanda hari kemenangan akan tiba
Banyak tingkah & laku kita buat
Di hari & bulan baik ini kita saling bermaafan

Ada langkah membekas lara
Ada kata merangkai dusta
Ada sikap menoreh luka
Dibulan penuh ampunan ini
kami ucapkan mohon maaf lahir batin


Melati semerbak harum mewangi
Sebagai penghias di hari fitri
Ulurkan tangan silaturahmi
Selamat idul fitri


Bapak ibu ingkang minulya
Awit gesang puniko hanamung titah sawantah
mboten prayogi menawi wonten congkrah
Raos serik kedah katampik
Raos dendam kedah kabucal
Raos mangkel kedah kapunggel
Ingkang wonten hanamung raos tresno lan asih
Pramilo puniko kulo sak kulowargo
angaturaken sugeng riyadi
nyuwun sakgunging samodra pangaksami.


Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi
Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa
Hidup ini terasa indah jika ada maaf


Rinenggo suminaring surya wayah ratri
cinondro resik ing wardoyo
Angaturaken sugeng riyadi idul fitri
Sedoyo lepat nyuwun sak gunging pangaksomo

Sabtu, 20 Maret 2010

Bekal Hidup


Sering orang bertanya untuk apa kita hidup. Banyak orang bertanya bagaimana kita hidup. Padahal ibarat mobil yang dibuat pabrik, jelas tujuannya, buku petunjuk pengoperasiannya pun disediakan pula oleh si pembuatnya. Begitu pula kita manusia, telah jelas tujuan penciptaan kita, sudah jelas pula petunjuk menjalankannya.

Kita diciptakan untuk beribadah. Ini sesuai dengan firman Allah “Tidaklah AKU ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKU”. Petunjuknya jelas berupa Al Qur’an dan Hadits. Contohnya pun jelas yaitu Rasulullah SAW. “Sesungguhnya dalam diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik”. Sifat Rasulullah yang harus kita teladani adalah Sidiq (Jujur), Amanah (dapat dipercaya, bertanggung jawab), Tabligh (menyampaikan, mengajarkan) dan Fathonah (pintar, cerdas, tidak pernah berhenti untuk belajar).

Dalam surah Al Ashr, kita dapat 4 petunjuk agar hidup kita tenang, aman, bahagia, selamat dan terhindar dari ketakutan dan kekhawatiran. Pertama adalah beriman. Kita harus yakin akan ketentuan Allah dan menggantungkan segala sesuatunya hanya kepada Allah. Prinsip dalam melakukan sesuatu harus dengan DUIT. Do’a (selalu melibatkan Allah sejak awal), Usaha (karena ihtiar itu hukumnya wajib, Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu mau merubahnya dirinya sendiri), Istiqomah (tetap bersemangat, tidak mudah berputus asa dan selalu berprasangka baik atas ketentuan Allah) dan Tawakal (yakin akan ketentuan Allah dan menyerahkan segala hasil dari upaya kita pada ketentuan Allah).

Petunjuk kedua adalah kita harus beramal sholeh dan mengajak berbuat baik dengan mulai mengajak diri sendiri. Rasulullah pun mengajarkan shalat dengan mengerjakan shalat bukan memerintahkan. ”Shalatlah sebagaimana engkau melihat aku shalat” sabda Rasulullah. Selanjutnya adalah mengajak dan menyampaikann kebenaran. Jangan sampai membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar. Jika sudah banyak yang menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah berarti itu tanda kiamat sudah dekat. Kebenaran itu dari Allah dan kebenaran itu hanya satu.

Petunjuk selanjutnya adalah saling mengajak dalam kesabaran. Apapun kondisi kita, kaya, miskin, lapang, sempit, sehat, sakit, kita harus tetap istiqomah dan berprasangka baik akan ketentuan Allah. Kesabaran bukan hanya kepasrahan, tetapi tetap harus didahului dengan ihtiar yang sungguh-sungguh dan menyerahkan hasilnya pada ketentuan Allah. Jika merasa gagal, tidak menyalahkan Allah dan jika merasa berhasil tidak melupakan syukur kepada Allah. Allah memberi yang kita butuhkan, walaupun kadang tidak sesuai dengan yang kita inginkan. .... disarikan dari beberapa ceramah antara lain dari Ustadz Roja, dan khotbah jum’at H. Muazim Syair.